Unsur-unsur
pengendalian intern penggajian karyawan BMT Al Ikhlas Yogyakarta meliputi :
A.
Aspek organisasi
Struktur
organisasi yang memisahkan tugas dan tanggungjawab fungsional secara tegas
merupakan bagian penting perusahaan untuk melakukan kegiatan pokok perusahaan.
Pemisahan fungsi yang jelas pada masing-masing bagian bertujuan untuk
mengetahui secara jelas dan pasti sesuai dengan kedudukannya di dalam struktur
organisasi. Organisasi yang telah memisahkan tanggungjawab serta memberikan
kewenangan terhadap masing-masing bagian terkait dengan proses pelaksanaan
prosedur penggajian pada BMT Al Ikhlas.
Yogyakarta
ditunjukkan dengan adanya :
1)
Pemisahan fungsi pembuat daftar gaji dari fungsi keuangan,
2)
Pemisahan fungsi pencatatan waktu hadir dari fungsi pembuat daftar gaji.
Fungsi
pembuat daftar gaji dipegang oleh bagian penggajian yaitu manajer SDM pusat,
fungsi keuangan dipegang oleh bagian keuangan, fungsi pencatatan waktu hadir
yang menggunakan system software dipegang oleh bagian akunting.
B. Aspek sistem otorisasi
Sistem
otorisasi yang berlaku pada BMT Al lkhlas Yogyakarta adalah :
1)
Presensi sebagai pedoman pembuatan daftar gaji diotorisasi oleh fungsi pencatat
waktu yang dipegang oleh bagian akunting.
2)
Dalam daftar gaji karyawan harus memiliki SK pengangkatan sebagai karyawan BMT
Al Ikhlas, ditandatangani oleh pejabat yang berwenang dalam hal ini ketua
pengurus BMT Al Ikhlas Yogyakarta.
3)
Setiap perubahan gaji karyawan atau perubahan unsur yang dipakai sebagai dasar
untuk menghitung penghasilan karyawan diotorisasi oleh yang berwenang dalam hal
ini manajer SDM pusat.
4)
Setiap potongan gaji selain dari pajak penghasilan karyawan didasarkan atas
surat potongan gaji dan diotorisasi oleh fungsi keuangan.
5)
Daftar gaji tidak diotorisasi oleh fungsi personalia.
6)
Bukti kas keluar untuk pembayaran gaji diotorisasi oleh fungsi akuntansi.
C.
Aspek prosedur pencatatan
Prosedur
pencatatan yang berlaku pada BMT Al Ikhlas Yogyakarta adalah :
1)
Adanya perubahan data yang tercantum dalam catatan penghasilan karyawan
direkonsiliasi dengan daftar gaji karyawan.
2)
Tarif gaji yang tercantum dalam kartu penghasilan diverifikasi ketelitiannya
oleh fungsi akuntansi.
D.
Aspek praktik yang sehat.
Praktik
yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi pada BMT
Al Ikhlas Yogyakarta ditunjukkan dengan :
1)
Fungsi pencatatan waktu yang dipegang oleh bagian akunting mengawasi sistem software
pencatatan presensi karyawan.
2)
Pembuatan daftar gaji diverifikasi kebenaran dan ketelitian perhitungannya oleh
fungsi akuntansi sebelum dilakukan pembayaran.
3)
Catatan penghasilan karyawan disimpan oleh fungsi pembuat daftar gaji yang
dipegang oleh manajer SDM pusat.
Penggajian
Karyawan BMT Al Ikhlas Yogyakarta
Fungsi-fungsi
yang terkait dengan sistem penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas antara lain
fungsi pencatatan presensi, fungsi administrasi personalia, fungsi penggajian,
dan fungsi teller. Hasil analisis yang didapat menunjukkan bahwa BMT Al
Ikhlas telah memisahkan tugas dan tanggungjawab fungsional pada masing-masing
bagian. Secara system pengembangan, fungsi personalia dihandle langsung
oleh manajemen pusat. Fungsi penggajian dipegang langsung oleh manajer SDM
mengingat bentuk struktur organisasi BMT yang simpel. Hal tersebut memudahkan
manajer untuk melakukan kontrol terhadap masing-masing fungsi yang berkaitan
dengan penggajian.
Penilaian
terhadap Jaringan Prosedur Sistem Penggajian Karyawan BMT Al Ikhlas Yogyakarta
BMT
Al Ikhlas Yogyakarta hanya menggunakan jaringan prosedur yang membentuk sistem
penggajian. Jaringan prosedur penggajiannya terdiri dari prosedur pencatatan
presensi karyawan, prosedur administrasi personalia, prosedur penggajian oleh
manajer SDM, prosedur pembayaran gaji. Hasil analisis jaringan prosedur
penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas.
Penilaian
terhadap Sistem Pengendalian Intern dalam Sistem Penggajian Karyawan di BMT Al
Ikhlas Yogyakarta
Penilaian
untuk mengetahui memadai atau tidaknya system pengendalian intern dalam sistem
penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta, dilakukan dengan membandingkan
antara kenyataan yang ada dengan teori. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini menggunakan kuisioner dengan mengajukan daftar pertanyaan mengenai
elemen-elemen unsur system pengendalian intern penggajian kepada pihak
pelaksana penggajian karyawan di BMT Al Ikhlas Yogyakarta dengan format seperti
dalam lampiran.
Sumber
:
http://andresuyanto.blogspot.com/2013/01/sistem-pengambilan-keputusan-dan-sistem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar